Perkembangan
embrio puyuh terjadi dalam dua media yaitu dalam tubuh induk dan diluar tubuh
induk. Perkembangan dalam tubuh induk yaitu setelah terbentuknya zygote dari
persatuan sel sperma dengan ovum, maka pertumbuhan embrio pun dimulai. Sesaat
setelah lima jam ovulasi, saat telur berkembang dalam isthmus terjadi
pembedahan sel yang pertama. Germ sel membelah 1 sel menjadi 2 sel
dan selanjutnya menjadi 4 sel di dalam isthmus, 16 sel di uterus, dan 256 sel
di uterus bagian akhir yang di sebut blastoderm (setelah sekitar 4 jam), proses
pembelahan ini disebut gastrulasi. Blastoderm menyebarke seluruh yolk dan
berdiferensiasi menjadi dua lapisan yaitu outer layer dan inner layer. (Anonim, 2009).
Perkembangan
embrio puyuh terjadi di luar tubuh induknya. Selama berkembang,
embrio memperoleh makanan dan perlindungan yang dari telur berupa kuning telur,
albumen, dan kerabang telur. Itulah sebabnya telur unggas selalu relatif besar.
Perkembangan embrio puyuh tidak dapat seluruhnya dilihat, dengan mata
telanjang, melainkan perlu bantuan alat khusus seperti mikroskop atau kaca
pembesar (Anonim, 2009).
Embrio kemudian berkembang menjadi 3
lapisan inti, yaitu :
1. Lapisan dalam (endoderm), akan berkembang menjadi organ pencernaan, paru-paru dan kandung kemih.
2. Lapisan tengah (mesoderm), akan berkembang menjadi otot, kerangka dan sistem darah.
3. Lapisan luar (ectoderm), akan berkembang menjadi sistem saraf dan kulit.
Pekembangan embrio dibantu oleh selaput
yang disebut selaput selaput ekstra embrional, yaitu amnion dan chorion, yolk
sac, dan allantois. Penyerapan zat-zat makanan dan metabolisme selama
perkembangan embrio didalam telur dapat berlangsung karena adanya membran
ekstra ebrional tersebut. Yolk atau kuning telur pada dindingnya menghasilkan
enzim protease yang mengubah protein kuning telur menjadi asam amino sehingga
mudah diserap oleh embrio (Nuryati, 2000). Amnion dan chorion mulai tumbuh dari
daerah kepala yang selanjutnya menyelimuti sluruh bagian embrio. Amnion
merupakan kanntong yang berisi cairan transparan yang berfungsi memelihara
embrio agar bergerak bebas selama pertumbuhan dan melindunngi embrio dari
bentura fisik. Allantois merupakan membran yang menyelimuti embrio dan berperan
sebagai sistem sirkulasi (Hasyim dkk,2007).
Adapun tahap-tahap
perkembangan embrio adalah sebagai berikut :
Pada hari pertama, pengamatan hanya terlihat 3 bagian dari telur puyuh yakni, Peta
takdir, areaovaca, dan zona vasikulata. Peta takdir merupakan cikal bakal dari pembentukan
jantung, sementara area ovaca merupakan tahap awal pembentukan organ tubuh, dan
zona vasikullata merupakan pembentuk pembuluh darah bagi embrio
Pada hari kedua, sudah terlihat perkembangan pada
telur yakni, pembuluh darah sudah mulai nampak, bakal jantung sudah mulai
berdenyut dan terjadinya pembentukan pembuluh syaraf collumna vertebrae,
selain kuning telur dan putih telur masih terlihat masih sempurna (belum
terjadi pengurangan). Lalu pada hari ke tiga ini sudah
terlihat perubahan yang semakin jelas terhadap perkembanagn telur puyuh, dimana terjadi
pembentukan pembuluh umbilikalis yang berfungsi dalam pengankutan nutrisi
menuju embrio,tentu saja hal ini sangat berbeda dengan manusia atau hewan
lainya (mamalia) yang menggunaka plasenta daalam menyuplai makan kepada
anak/janinnya. kemudian terbentuk amnion, corio alantois (cairan yang dibungkus
oleh amnion, pembuluh darah, kaki/bakal kaki sebagai alay gerak, pembuluh darah
semakin jelas, mata mulai terlihat, jantung, hati yang letaknya persis
dibawah jantung, kemudian terjadi pembentukan kepala, sebagai pusat syaraf atau
koordinasi.
Pada hari keempat , ini tejadi proses pembentukan awal dari paruh namun
masih bertulang rawan belum tulang sejati, selain itu juga terbentuk mata,
amnion, pembuluh umbilikalis, pembuluh darah, jantung, hati, kepala dan kuning
telur.
Pada hari kesembilan ,
sudah terjadi pembentukan tulang pertama
kali terjadi peda embrio berumur 9 hari, selain itu juga terjadi pembentukan organ
yang sudah nampak sebelumnya. Pada hari kesepuluh dari masa inkubasi,
lubang hidung masih sempit terjadi pertumbuhan kelopakmata, perluasan bagian distal anggota badan. Membran
viteline mengelilingi kuning telur dengan sempurna. Folikel bulu mulai menutup
bagian bawah anggota badan.Patuk paruh mulai nampak.
Pada hari kesebelas
dari masa pertumbuhan , lubang palpebral memiliki bentuk elips yang cenderung menjadiencer. Alantois
mencapai ukuran maksimal, sedangkan vitellus makin menyusut. Embrio sudah
nampak seperti anak puyuh. Dalam hari keduabelas dari masa
inkubasi, folikel bulu
mengelilingi bagian luar indera pendengar meatus dan menutupi kelopak mata
bagian atas. Kelopak mata bagian bawah menutupi 2/3 atau bahkan ¼ bagian
kornea. Alantois menyusut menjadi membran Chorioalantois. Kuku dan kali mulai
nampak jelas.
Pada hari ke tiga belas hari masa inkubasi, kepala sudah
mengarah ke sayap sebelah kanan,karna mendekati rongga udara dan amnion sudah
mulai berkurang. Dalam hari keempatbelas dari masa inkubasi, pembuluh darah
masuk ke dalam tubuh,dan amnion sudah habis. Ginjal sudah mulai
memproduksi uretras,dan paruh mengarah ke rongga udara. Pada hari ke lima belas
masa inkubasi Vitelin mulai masuk ke dalam tubuh
Enam belas hari masa inkubasi
Vitelin semakin masuk ke dalam tubuh, sehingga warna tubuh berubah menjadi
hitam, mulai bernapas dengan paru-paru, dan kerabang mulai rapuh. Pada hari ke Tujuh belas masa inkubasi Vitelin telah habis dan embrio
sudah memenuhi seluruh ruang dalam kerabang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar