Jumat, 15 Agustus 2014

Perkembangan Embrio Burung Puyuh di dalam Telur

Perkembangan embrio puyuh terjadi dalam dua media yaitu dalam tubuh induk dan diluar tubuh induk. Perkembangan dalam tubuh induk yaitu setelah terbentuknya zygote dari persatuan sel sperma dengan ovum, maka pertumbuhan embrio pun dimulai. Sesaat setelah lima jam ovulasi, saat telur berkembang dalam isthmus terjadi pembedahan sel yang pertama. Germ sel membelah 1 sel menjadi 2 sel dan selanjutnya menjadi 4 sel di dalam isthmus, 16 sel di uterus, dan 256 sel di uterus bagian akhir yang di sebut blastoderm (setelah sekitar 4 jam), proses pembelahan ini disebut gastrulasi. Blastoderm menyebarke seluruh yolk dan berdiferensiasi menjadi dua lapisan yaitu outer layer dan inner layer. (Anonim, 2009).

Perkembangan embrio puyuh terjadi di  luar tubuh  induknya. Selama berkembang, embrio memperoleh makanan dan perlindungan yang dari telur berupa kuning telur, albumen, dan kerabang telur. Itulah sebabnya telur unggas selalu relatif besar. Perkembangan embrio puyuh tidak dapat seluruhnya dilihat, dengan mata telanjang, melainkan perlu bantuan alat khusus seperti mikroskop atau kaca pembesar (Anonim, 2009).
Embrio kemudian berkembang menjadi 3 lapisan inti, yaitu :     
1. Lapisan dalam (endoderm)akan berkembang menjadi organ pencernaan, paru-paru dan kandung kemih.
2. Lapisan tengah (mesoderm), akan berkembang menjadi otot, kerangka dan sistem darah.
3. Lapisan luar (ectoderm)akan berkembang menjadi sistem saraf dan kulit.
Pekembangan embrio dibantu oleh selaput yang disebut selaput selaput ekstra embrional, yaitu amnion dan chorion, yolk sac, dan allantois. Penyerapan zat-zat makanan dan metabolisme selama perkembangan embrio didalam telur dapat berlangsung karena adanya membran ekstra ebrional tersebut. Yolk atau kuning telur pada dindingnya menghasilkan enzim protease yang mengubah protein kuning telur menjadi asam amino sehingga mudah diserap oleh embrio (Nuryati, 2000). Amnion dan chorion mulai tumbuh dari daerah kepala yang selanjutnya menyelimuti sluruh bagian embrio. Amnion merupakan kanntong yang berisi cairan transparan yang berfungsi memelihara embrio agar bergerak bebas selama pertumbuhan dan melindunngi embrio dari bentura fisik. Allantois merupakan membran yang menyelimuti embrio dan berperan sebagai sistem sirkulasi (Hasyim dkk,2007).
Adapun tahap-tahap perkembangan embrio adalah sebagai berikut :
Pada hari pertama, pengamatan hanya terlihat 3 bagian dari telur puyuh yakni, Peta takdir, areaovaca, dan zona vasikulata. Peta takdir merupakan cikal bakal dari pembentukan jantung, sementara area ovaca merupakan tahap awal pembentukan organ tubuh, dan zona vasikullata merupakan pembentuk pembuluh darah bagi embrio
Pada hari kedua, sudah terlihat perkembangan pada telur yakni, pembuluh darah sudah mulai nampak, bakal jantung sudah mulai berdenyut dan terjadinya pembentukan pembuluh syaraf collumna vertebrae, selain kuning telur dan putih telur masih terlihat masih sempurna (belum terjadi pengurangan). Lalu pada hari ke tiga ini sudah terlihat perubahan yang semakin jelas terhadap perkembanagn telur puyuh, dimana terjadi pembentukan pembuluh umbilikalis yang berfungsi dalam pengankutan nutrisi menuju embrio,tentu saja hal ini sangat berbeda dengan manusia atau hewan lainya (mamalia) yang menggunaka plasenta daalam menyuplai makan kepada anak/janinnya. kemudian terbentuk amnion, corio alantois (cairan yang dibungkus oleh amnion, pembuluh darah, kaki/bakal kaki sebagai alay gerak, pembuluh darah semakin jelas, mata mulai terlihat, jantung, hati yang letaknya persis dibawah jantung, kemudian terjadi pembentukan kepala, sebagai pusat syaraf atau koordinasi.
Pada hari  keempat , ini tejadi proses pembentukan awal dari paruh namun masih bertulang rawan belum tulang sejati, selain itu juga terbentuk mata, amnion, pembuluh umbilikalis, pembuluh darah, jantung, hati, kepala dan kuning telur.
Pada hari kesembilan , sudah terjadi pembentukan tulang pertama kali terjadi peda embrio berumur 9 hari, selain itu juga terjadi pembentukan organ yang sudah nampak sebelumnya. Pada hari kesepuluh dari masa inkubasi, lubang hidung masih sempit terjadi pertumbuhan kelopakmata, perluasan bagian distal anggota badan. Membran viteline mengelilingi kuning telur dengan sempurna. Folikel bulu mulai menutup bagian bawah anggota badan.Patuk paruh mulai nampak.
Pada hari kesebelas dari masa pertumbuhan , lubang palpebral memiliki bentuk elips yang cenderung menjadiencer. Alantois mencapai ukuran maksimal, sedangkan vitellus makin menyusut. Embrio sudah nampak seperti anak puyuh. Dalam hari keduabelas dari masa inkubasi, folikel bulu mengelilingi bagian luar indera pendengar meatus dan menutupi kelopak mata bagian atas. Kelopak mata bagian bawah menutupi 2/3 atau bahkan ¼ bagian kornea. Alantois menyusut menjadi membran Chorioalantois. Kuku dan kali mulai nampak jelas.
Pada hari ke tiga belas hari masa inkubasi, kepala sudah mengarah ke sayap sebelah kanan,karna mendekati rongga udara dan amnion sudah mulai berkurang. Dalam hari keempatbelas dari masa inkubasi, pembuluh darah masuk ke dalam tubuh,dan amnion sudah habis. Ginjal sudah mulai memproduksi uretras,dan paruh mengarah ke rongga udara. Pada hari ke lima belas masa inkubasi Vitelin mulai masuk ke dalam tubuh

Enam belas hari masa inkubasi
Vitelin semakin masuk ke dalam tubuh, sehingga warna tubuh berubah menjadi hitam, mulai bernapas dengan paru-paru, dan kerabang mulai rapuh. Pada hari ke Tujuh belas masa inkubasi Vitelin telah habis dan embrio sudah memenuhi seluruh ruang dalam kerabang.

Perkembangan Embrio Ayam di dalam Telur


   


  Berbeda dengan mamalia, unggas berkembang biak dengan cara bertelur. Di dalam telur, terjadi perkembangan embrio. Selama perkembangan di dalam telur, embrio memperoleh makanan dari telur berupa kuning telur, albumen dan kerabang telur. Itulah sebabnya telur unggas selalu relatif besar. Ayam merupakan salah satu unggas. Perkembangan embrio ayam tidak bisa dilihat dengan mata telanjang. Perkembangan embrio bisa dilihat menggunakan mikroskop atau menggunakan alat yang biasa disebut “candler” dan prosesnya dinamakan ”candling”. Biasanya candling dilakukan pada hari ke 7 dan hari ke 18 dalam inkubator (mesin tetas) dengan tujuan hari ke 7, yaitu menseleksi telur yang infertil (tidak ada embrio) dan hari ke 12, yaitu menyeleksi embrio yang mati. Pada suhu dan kelembaban yang tepat atau ideal, anak ayam akan menetas di hari ke 21.
   Pada umur satu hari, bentuk awal embrio belum terlihat jelas. Sel benih berkembang menjadi bentuk seperti cincin dengan bagian tepinya gelap, sedangkan bagian tengahnya agak terang. Bagian tengah ini adalah zygot blastoderm atau sel betina yang sudah dibuahi. Perkembangan embrio mulai terjadi 15 menit setelah pembuahan.
   Bentuk awal embrio, sistem sirkulasi darah dan primitive streake sudah terlihat pada hari kedua. Pada hari ketiga, jantung sudah mulai terbentuk dan berdenyut serta bentuk embrio sudah mulai tampak. Di hari keempat, mata dan otak sudah mulai terlihat. Selain itu, jantung sudah mulai membesar. Dengan menggunakan mikroskop, dapat dilihat otaknya yang terbagi menjadi tiga bagian, yaitu otak depan, otak tengah dan otak belakang.
   Embrio sudah mulai tampak jelas di hari kelima. Kuncup-kuncup anggota badan dan alat reproduksi sudah mulai berkembang. Jenis kelamin, amnion dan alantois juga sudah mulai terlihat. Ekor dan kepala embrio sudah berdekatan sehingga tampak seperti huruf C. Pada hari keenam, mata sudah tampak menonjol. Rongga dada sudah mulai berkembang dan jantung sudah membesar. Sedangkan dalam hari ketujuh, paruh sudah tampat. Otak dan leher sudah mulai terbentuk.
   Mata embrio sudah terlihat jelas pada umur delapan hari. Dalam umur sembilan hari, lipatan dan pembuluh darahnya bertambah serta jari kaki mulai terbentuk. Di hari kesepuluh, paruh mulai keras dan folikel bulu embrio sudah terbentuk. Embrio pada hari kesebelas sudah tampak seperti ayam. Pada hari keduabelas, embrio sudah semakin besar dan mulai masuk ke yolk sehingga yolk semakin kecil. Mata sebelah kanan mulai membuka sedikit, sedangkan telinganya sudah terbentuk dan sudah tampak permulaan bulu bagian bawah.
   Pada hari ketiga belas, sisik dan cakar sudah mulai tampak jelas. Pada hari keempatbelas, bulu hampir menutupi seluruh tubuhnya dan punggung tampak melengkung. Pada umur lima belas hari, kepala embrio sudah mengarah ke bagian tumpul telur. Sementara itu, pada umur enam belas hari, sisik, cakar dan paruh sudah mulai mengeras dan bertanduk. Paruh embrio sudah mengarah ke kantung udara pada umur tujuh belas hari.
   Embrio akan mempersiapkan dirinya untuk menetas pada umur delapan belas hari. Jari kaki, sayap dan bulunya berkembang baik. Pada hari kesembilanbelas, paruh ayam sudah siap mematuk dan menusuk selaput kerabang dalam.
   Pada hari kedua puluh, terjadi serangkaian proses penetasan yang dimulai dengan kerabang yang mulai terbuka. Untuk membuka kerabang ini, ayam menggunakan paruhnya dengan cara mematuk. Semakin lama, kerabang akan semakin besar membuka sehingga ayam dapat bernafas. Pada saat ini, kelembaban sangat penting agar pengeringan selaput kerabang dan penempelan perut pada kerabang dapat dicegah. Selanjutnya, ayam memutar tubuhnya dengan bantuan dorongan kakinya. Dengan bantuan sayapnya, keadaan pecahnya kerabang semakin besar.
   Dihari ke dua puluh satu, ayam sudah membuka kerabangnya walau belum seluruhnya. Dari keadaan ini, biasanya tubuh ayam memerlukan waktu 12-18 jam untuk keluar dari kerabang. Setelah keluar dari kerabang, tubuh masih basah. Agar kering, diperlukan waktu sekitar 6-12 jam. Bila sudah kering, ayam tersebut dapat dikeluarkan dari dalam ruang mesin penetas.